Halus lembut,
begitulah sosok perangai wanita
lemah dan perasa,
itulah pribadi wanita
bijak dan tegas,
contoh keanggunan wanita
airmata...
adalah fitrah yang diberikan kepada wanita
-satu kisah-
Suatu ketika, ada seorang anak laki – laki yang bertanya pada ibunya.“Ibu, mengapa ibu menangis ?”Ibunya menjawab, “Sebab aku wanita”.“Aku tak mengerti,” kata si anak lagi.Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.“Nak, kamu memang tak akan mengerti…..”
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.“Ayah, mengapa ibu menangis? Sepertinya ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas ?”.Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan.”Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya – tanya, mengapa wanita menangis.
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan “Ya Tuhan, mengapa wanita mudah sekali menangis ? Dalam mimpinya, Tuhan menjawab:
“Saat kuciptakan wanita, aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan pada wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau seringkali pula, ia kerap menerima cerca dari anaknya….
Kuberikan pada wanita keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Kuberikan pada wanita kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan pada wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak – anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi – bayi yang terkantuk menahan lelap dan sentuhan kasih sayangnya akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan pada wanita! kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa – masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak ?
Kuberikan pada wanita kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa, suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.
Dan, akhirnya, kuberikan pada wanita air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus kuberikan kepadanya, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, airmata ini adalah airmata kehidupan….
benar, saat aku membaca artikel ini hanya bisa mengangguk membenarkan, karena memang itu yg dirasakan oleh wanita.
wanita mudah sekali menangis, tetapi jangan jadikan tangisan wanita itu dg menyebutnya lemah, karena mungkin saja disanalah letak kekuatannya..
(copy dr blog www.iha-syarief.cybermq.com dan juga ngliat note kk Tiara, makasih ya kak ^^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar